Search
Close this search box.
Perkasa Sarana Utama | Sewa Alat Berat Sewa Excavator
  1. Home
  2. »
  3. Construction
  4. »
  5. Apa itu Konstruksi Jembatan? Ini Jenis dan Tahapannya!
Apa itu Konstruksi Jembatan Ini Jenis dan Tahapannya!

Apa itu Konstruksi Jembatan? Ini Jenis dan Tahapannya!

Jembatan merupakan infrastruktur penting yang memudahkan mobilitas masyarakat serta menunjang kegiatan ekonomi. Infrastruktur ini dibangun untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus karena adanya rintangan. Sebagai sarana transportasi utama, konstruksi jembatan harus dibangun dengan kuat dan kokoh. 

Pembangunan jembatan membutuhkan pondasi yang kuat agar mampu menahan seluruh beban jembatan. Selain itu, kekuatan tersebut juga dibutuhkan agar jembatan bisa dilintasi kendaraan lalu-lalang secara aman. Itulah mengapa pembuatan jembatan melibatkan proses yang panjang dan tahapan yang kompleks. 

Jembatan-jembatan penghubung ini pun ada berbagai jenisnya yang dibedakan berdasarkan struktur dan tipe konstruksinya. Melalui artikel ini, mari kenali apa itu konstruksi jembatan, jenis-jenisnya, serta tahapan dalam pembangunannya. 

Apa Itu Konstruksi Jembatan?

Konstruksi jembatan adalah bangunan infrastruktur yang dibuat sebagai sarana transportasi untuk menghubungkan dua lokasi yang terpisah. Infrastruktur jembatan memungkinkan orang-orang atau benda bergerak dapat melintasi area sebelumnya terhalang. 

Jembatan berfungsi sebagai struktur penghubung untuk bagian jalan yang terputus akibat rintangan alami atau buatan. Pembuatan jembatan bertujuan untuk mengatasi rintangan yang menghalangi akses jalan, seperti adanya lembah, aliran sungai, saluran irigasi, pembuangan, jalan kereta api, atau waduk.

Lintasan yang bisa dihubungkan oleh jembatan yakni dapat berupa jalan kendaraan, jalur kereta api, atau jalan khusus pejalan kaki. Keberadaan jembatan tidak hanya memperpendek waktu perjalanan menuju suatu tempat, tetapi juga membuka akses ke wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.

Jenis-Jenis Konstruksi Jembatan

Pembangunan jembatan di satu tempat dengan tempat lainnya bisa berbeda dari segi struktur dan tipe konstruksinya. Perbedaan jenis jembatan ini disesuaikan dengan kondisi medannya, desain, serta fungsinya sebagai penghubung. 

Berikut ini beberapa jenis konstruksi jembatan dan penjelasannya yang perlu Anda tahu:

1. Jembatan Plat

Jembatan jenis ini umumnya dirancang dengan bentuk menyerupai elemen struktur horizontal. Bentuk horizontal tersebut berfungsi untuk mentransfer beban mati dan beban hidup ke elemen pendukung vertikal dalam sistem struktur jembatan.

2. Jembatan Rangka (Truss Bridge)

Truss Bridge adalah jenis jembatan yang konstruksinya lebih kuat karena menggunakan kerangka truss berbentuk segitiga. Meskipun tiangnya tidak menancap langsung ke dasar atau tanah, kerangka segitiga membuat tiang jembatan menjadi lebih stabil dan kokoh dengan menghubungkan satu tiang ke tiang lainnya. 

Selain itu, garis-garis diagonal pada rangka jembatan berfungsi untuk mendistribusikan beban ke area yang lebih luas. Desain rangka jembatan ini dirancang untuk membuat tekanan tidak terpusat pada satu titik saja.

3. Jembatan Balok (Beam Bridge)

Sering disebut sebagai jembatan girder, jenis konstruksi ini dikenal sebagai yang paling sederhana dalam pembangunan jembatan. Biasanya, jembatan ini memiliki desain horizontal yang lurus, dilengkapi dengan tiang vertikal sebagai penyangga untuk memberikan kestabilan. 

Tiang penyangga jembatan ini biasanya terbuat dari baja atau beton yang ditanam ke dalam tanah. Beam bridge umumnya dibangun untuk menghubungkan dua area yang jaraknya relatif dekat, seperti lokasi yang terpisahkan oleh sungai.

4. Jembatan Lengkung (Arch Bridge)

Jembatan lengkung dikenal sebagai salah satu desain konstruksi tertua di dunia. Biasanya jembatan ini terbuat dari material seperti beton cor dan batu. Desain ini sering digunakan untuk jalur kereta api, terutama di wilayah perbukitan dengan medan yang curam. 

Namun jenis jembatan ini memiliki kelemahan dari segi kerentanannya terhadap perubahan suhu dan cuaca, Maka dari itu, jembatan ini memerlukan perawatan yang intensif agar dapat tetap berfungsi dengan baik selama puluhan tahun.

5. Jembatan Kabel (Cable Stayed Bridge)

Konstruksi jembatan jenis ini menggunakan kabel sebagai komponen utama untuk menopang lantai lalu lintas. Kabel tersebut langsung disangga oleh menara atau tower. Struktur ini terdiri dari girder dengan satu atau lebih tower yang ditempatkan di atas pilar jembatan di tengah bentangan.

Dengan pusat beban yang relatif rendah, jembatan cable-stayed sangat cocok digunakan di wilayah yang rawan gempa. Selain itu, konstruksi ini juga ideal untuk berbagai panjang bentangan, mulai dari 100 hingga 600 meter.

6. Jembatan Gantung (Suspension Bridge)

Suspension Bridge adalah jenis jembatan yang menggunakan kabel utama (main cable) untuk menopang kabel gantung yang menyangga lantai lalu lintas. Lantai lalu lintas pada jembatan ini biasanya tidak terhubung langsung dengan pilar karena beban gelagar sepenuhnya didukung oleh kabel.

Jika terjadi angin kencang berintensitas tinggi, jembatan ini dapat ditutup untuk menghentikan arus lalu lintas karena kondisi angin bisa membahayakan stabilitas pengemudi. Jenis gantung ini umumnya digunakan untuk bentangan panjang hingga mencapai 1.400 meter.

7. Jembatan Kantilever

Jembatan kantilever memiliki ciri khas berupa pilar vertikal yang tertanam kokoh di tanah. Pilar ini berfungsi untuk menopang dek horizontal yang memanjang di atasnya. Selain itu, jembatan ini menggunakan pondasi datar dengan rangka batang baja sebagai material utama konstruksinya.

8. Jembatan Bowstring

Dari segi struktur pondasi, jembatan bowstring merupakan perpaduan antara jembatan lengkung dan gantung. Jembatan ini mengandalkan gaya horizontal untuk mendukung struktur lengkungnya. Lengkungan tersebut terletak di atas jalur lalu lintas, sementara elemen vertikalnya secara otomatis berfungsi sebagai penopang dek.

Baca Juga : 4 Jenis Proyek Konstruksi, Tujuan dan Contohnya

Tahapan Konstruksi Jembatan

Konstruksi jembatan memiliki struktur atau karakteristik yang berbeda dengan jenis konstruksi lainnya. Pembuatan jembatan memerlukan perhitungan desain dan skema tersendiri, serta tahapan yang kompleks. 

Berikut ini tahapan konstruksi jembatan yang dimulai dari perencanaan hingga penyelesaian:

  1. Perencanaan 
  2. Desain Arsitektur
  3. Persiapan Lokasi
  4. Pembangunan Pondasi
  5. Pemasangan Struktur Utama
  6. Pembangunan Lantai Jembatan
  7. Pemasangan Rangka Atas
  8. Penyelesaian Struktur Samping dan Railing
  9. Penyelesaian Permukaan Jalan
  10. Penyelesaian dan Pengujian
  11. Pengawasan Kualitas

Baca Juga : 6 Tahapan Proyek Konstruksi Bangunan Menurut Ikatan Arsitek Indonesia

Apa saja yang Menjadi Bagian Konstruksi Jembatan?

Konstruksi jembatan terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu struktur atas, struktur bawah, dan pondasinya. 

  • Struktur atas: bagian yang memindahkan beban lantai jembatan menjadi ke arah horizontal.
  • Struktur bawah: bagian yang menyangga atau menopang beban struktur atas dan beban lain yang disebabkan oleh aliran air, tekanan tanah, dan lainnya. 
  • Pondasi: bagian mendapat beban dari rangka utama dan meneruskannya ke tanah atau material di bawahnya. 

Apa saja Struktur atas Jembatan?

Struktur atas jembatan terdiri dari beberapa bagian, yaitu trotoar, girder, dan balok diafragma. 

  • Trotoar: Jalur yang dibuat lebih tinggi dari jalan, namun tetap sejajar. Jalur ini dibuat untuk pejalan kaki. 
  • Girder: Bagian di struktur atas yang fungsinya sebagai penyalur beban kendaraan pada bagian atas ke bagian bawah atau abutment.
  • Balok Diafragma: Bagian penyangga yang memanjang dan fungsinya hanya sebagai balok penyangga biasa, bukan sebagai penopang beban plat lantai.

Pondasi apa yang Digunakan pada Jembatan?

Pondasi yang digunakan pada jembatan dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Pemilihan jenis pondasi harus mempertimbangkan karakteristik tanah, beban struktural, serta kondisi lingkungan di lokasi konstruksi.

Berikut adalah jenis-jenis pondasi jembatan yang umum digunakan:

  • Pondasi Tiang Pancang (Pile Foundation): Pondasi dari tiang beton atau baja yang ditanam ke dalam tanah hingga mencapai lapisan yang kuat. Cocok untuk tanah yang tidak mampu menahan beban jembatan di permukaan.
  • Pondasi Telapak (Spread Footing): Pondasi dangkal berupa plat beton yang ditempatkan di permukaan tanah dan untuk mendukung kolom atau tiang pada jembatan.
  • Pondasi Bor (Drilled Shaft): Pondasi ini terdiri dari lubang bor yang diperbesar dan diisi dengan beton. Cocok untuk tanah lunak atau lempung dan digunakan untuk jembatan dengan beban berat.
  • Pondasi Batu Gamping (Caisson Foundation): Pondasi yang digunakan untuk jembatan yang melintasi sungai atau air. Penopang ini terdiri dari struktur beton bertulang yang ditempatkan di dasar air dan diisi material berat untuk stabilitas.
  • Pondasi Langsung (Shallow Foundation): Pondasi yang berdiri langsung di atas tanah dasar. Penopang ini biasanya digunakan ketika lapisan tanah keras terletak tidak terlalu dalam.
  • Pondasi Dalam (Deep Foundation): Pondasi yang menggunakan tiang pancang atau tiang bor untuk menyalurkan beban ke lapisan tanah yang lebih dalam dan kuat. 

Apa saja Komponen Jembatan?

Komponen yang ada konstruksi jembatan sangatlah banyak dan masing-masing memiliki fungsi tersendiri untuk menyusun sebuah jembatan. Berikut ini komponen-komponen pada jembatan:

  • Fondasi
  • Pilar atau Tiang Penopang
  • Pylon
  • Abutment (Penopang Ujung)
  • Superstruktur
  • Deck (Lantai Jembatan)
  • Gelagar (Girder)
  • Dinding Penahan Tanah (Retaining Wall)
  • Railing atau Pembatas (Guardrail)
  • Jembatan Penghubung atau Lalu Lintas (Approach Structure)
  • Sistem Drainase
  • Kabel dan Penyangga (untuk Jembatan Gantung atau Cable-Stayed)

Apa saja Bahan Konstruksi Jembatan?

Dalam konstruksi jembatan, pemilihan material adalah salah satu hal penting yang mempengaruhi kekuatan dan daya tahan jembatan. Terdapat berbagai bahan yang bisa digunakan untuk konstruksi jembatan, di antaranya yaitu beton, baja, besi tuang, batu, kayu, asfal, aluminium. 

Selain bahan konvensional seperti yang sudah disebutkan, konstruksi jembatan modern juga sudah mengadopsi material-material inovatif seperti komposit serat dan beton pra-tekan. Kedua material tersebut menawarkan kelebihan dari segi kekuatan, daya tahan, dan efisiensi. 

Jembatan termasuk Infrastruktur Apa?

Jembatan adalah salah satu komponen penting dalam infrastruktur transportasi darat, yang juga termasuk bagian dari infrastruktur jalan raya. Infrastruktur jalan raya mencakup jaringan jalan, jembatan, terowongan, dan simpang susun yang berfungsi sebagai elemen vital dalam mendukung mobilitas orang dan distribusi barang.

Pentingnya Menggunakan Alat Berat Berkualitas untuk Proyek Konstruksi Jembatan

Konstruksi jembatan memiliki struktur yang berbeda dari jenis konstruksi lain, serta melibatkan tahapan yang kompleks. Untuk kelancaran dan produktivitas pembangunan jembatan maka diperlukan alat berat yang berkualitas. Pembangunan jenis jembatan juga harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan, kebutuhan penggunaan, dan lainnya.

Jika sedang membutuhkan rental alat berat yang berkualitas dan terjamin keamanannya untuk proyek, PT Perkasa Sarana Utama (PSU) siap menjadi solusi sewa alat terbaik Anda. Kami menyediakan berbagai jenis alat berat termasuk mini excavator dengan kualitas terbaik yang dapat mendukung kelancaran pekerjaan Anda.

Dengan senang hati, tim kami akan membantu Anda menemukan alat berat yang tepat untuk berbagai proyek. Untuk mendapatkan solusi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan, jangan ragu menghubungi kami di CS: 0811358378 atau email: rent@psualatberat.com. Untuk lebih terkoneksi, Anda juga bisa mengikuti Instagram  kami di @psualatberat.

Bagikan Artikel

Picture of PSU Access
PSU Access

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KATEGORI