Search
Close this search box.
Apa itu Konstruksi Ini Jenis, Tahapan, dan Contohnya!

Apa itu Konstruksi? Ini Jenis, Tahapan, dan Contohnya!

Bagaimana sebuah bangunan atau infrastruktur dibuat dari awal perencanaan sampai jadi? Dibutuhkan teknik konstruksi untuk mendesain dan membangunnya hingga tahap akhir. Konstruksi adalah susunan bangunan yang dirancang secara terstruktur dan sistematis sehingga membentuk bangunan utuh. 

Konstruksi tidak hanya bangunan bertingkat atau gedung perkantoran. Lebih luas lagi, contoh konstruksi bisa berupa jembatan, jalan raya, pembangkit listrik, dan sarana serta prasarana lainnya. Di ranah teknik sipil dan arsitektur, konstruksi adalah bangunan atau satuan infrastruktur di satu atau beberapa area. 

Proses konstruksi memerlukan berbagai tahapan dan jenis pekerjaan, mulai dari perencanaan dan desain, pemilihan dan pengolahan bahan, hingga pemasangan atau pembangunan struktur bangunan. Pengerjaan konstruksi membutuhkan tenaga ahli atau profesional di bidangnya. 

Oleh karena itu, sangat penting memahami ilmu tentang konstruksi untuk bisa melaksanakan proyek secara lancar dan berkualitas dari awal hingga final. Melalui artikel ini, kami mengajak Anda memahami apa itu konstruksi, jenis-jenisnya, dan tahapan utama dalam proyek konstruksi. 

Mengenal Apa itu Konstruksi

Ada beberapa definisi dan pemahaman mengenai apa itu konstruksi yang perlu kita kenali lebih jauh dulu. Namun pada intinya setiap pengertian dari konstruksi tidak jauh berbeda, yakni berkaitan dengan proses atau teknik dalam pembangunan. 

Istilah konstruksi berasal dari bahasa Inggris ‘construction’ yang artinya meletakkan unsur bersama-sama secara sistematis. Menurut ensiklopedia Britannica, konstruksi adalah teknik dan industri yang melibatkan pendirian struktur, terutama tempat yang digunakan untuk berlindung. 

Berdasarkan Buku Ajar Konstruksi Bangunan untuk Desain Interior yang ditulis Ir. Hartiningsi M.T, konstruksi adalah suatu bentuk bangun yang terdiri dari unsur-unsur dan tersusun secara sistematis. 

Dalam Undang-Undang tentang Jasa Konstruksi (UUJK) Nomor 2 tahun 2017, pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang berhubungan dengan teknik pembangunan, pengoperasioan, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan. 

Jadi bisa dimaknai juga konstruksi adalah teknik pembangunan untuk mendesain dan membangun infrastruktur. Kegiatan konstruksi terdiri dari proses pembangunan, pemeliharaan, serta perbaikan. Fungsi konstruksi sendiri adalah untuk menahan dan menyusun berbagai struktur pada bangunan agar kokoh dan layak digunakan.

Pekerjaan konstruksi melibatkan tahapan yang kompleks dan membutuhkan disiplin profesional. Maka dari itu, dalam proses konstruksi pembangunan gedung atau insfrasktruktur lainnya akan membutuhkan ahli di bidang konstruksi. Secara umum, kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur desain, atau arsitek proyek. 

Agar proyek konstruksi berhasil, perencanaan yang matang sangatlah penting. Proses ini mencakup pembuatan desain, perhitungan biaya proyek/anggaran, penyusunan jadwal, keselamatan kerja, ketersediaan material, logistik, serta antisipasi gangguan publik. Selain itu, proyek pembangunan juga harus mempertimbangkan dampak lingkungan atau AMDAL. 

4 Jenis Konstruksi dan Contohnya

Bentuk-bentuk pekerjaan konstruksi yang umum dikenali banyak orang adalah konstruksi pembangunan gedung. Namun sebenarnya jenis-jenis konstruksi ada beragam dengan proses, ruang lingkup, serta kebutuhan yang berbeda. 

Jenis konstruksi dapat dibagi menjadi empat, yaitu konstruksi bangunan industri, konstruksi teknik, konstruksi gedung, dan konstruksi perumahan. Berikut ini penjelasan empat jenis konstruksi dan contoh-contohnya.

1. Konstruksi Bangunan Industri (Industrial Construction)

Konstruksi industri adalah proses perencanaan, perancangan, dan pembangunan fasilitas serta infrastruktur yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan industri, manufaktur, atau produksi berat. Pengerjaan konstruksi ini biasanya melibatkan fasilitas yang besar dan kompleks, sehingga membutuhkan keahlian serta teknik khusus.

Jenis konstruksi ini mencakup pembangunan fasilitas yang mendukung manufaktur, produksi, dan proses industri lainnya. Dalam proses pengerjaan proyeknya, dibutuhkan penggunaan peralatan khusus dan kepatuhan terhadap standar keselamatan. Konstruksi industri bertujuan menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk produksi barang.

Berikut ini contoh-contoh konstruksi bangunan industri

  • pertambangan mineral
  • Industri minyak dan gas
  • pabrik manufaktur, seperti industri kendaraan bermotor, 
  • pembangkit listrik tenaga air, nuklir, dan lainnya
  • gudang dan pusat distribusi
  • dan lain-lain

Konstruksi industri memerlukan persyaratan khusus, terutama di sektor-sektor seperti minyak, pertambangan, energi bersih, dan lainnya. Untuk memastikan pelaksanaannya berjalan lancar, diperlukan tenaga ahli yang memiliki keterampilan dalam menggunakan teknologi khusus.

Secara umum, konstruksi ini memerlukan perencanaan mendalam yang mencakup aspek struktural dan arsitektural, perancangan desain dan rekayasa, fungsi dan pengawasan yang ketat. Sebagai contoh, proyek seperti pembangunan kilang minyak atau pabrik manufaktur berskala besar membutuhkan tim besar, perencanaan matang, serta teknologi khusus.

2. Konstruksi Teknik (Engineering Construction)

Konstruksi teknik adalah proses perencanaan, pembangunan, renovasi, pengoperasian, dan pemeliharaan untuk bangunan atau infrastruktur. Selain itu, konstruksi ini juga melibatkan pengelolaan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia.

Pembangunan infrastruktur melibatkan pembuatan sarana dan prasarana publik yang dibutuhkan oleh masyarakat luas. Proyek konstruksi teknik bisa berbentuk pembangunan jembatan, jalan raya, terowongan, dan bandara. Insfrasktruktur tersebut berperan penting dalam mendukung konektivitas, transportasi, serta perkembangan masyarakat.

Berikut ini contoh-contoh konstruksi teknik:

  • jalan raya
  • jembatan
  • bendungan
  • bandara
  • jalur kereta api
  • stasiun
  • pelabuhan
  • terowongan
  • dan lain-lain

Proyek konstruksi teknik memiliki skala besar, sehingga membutuhkan waktu lama dan biaya yang cukup besar. Secara umum, konstruksi teknik dibagi menjadi dua kategori, yaitu konstruksi jalan dan konstruksi berat.

Proses konstruksi jalan harus dilakukan secara sistematis agar dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Pelaksanaannya melibatkan beberapa tahapan, seperti penggalian, pengurugan tanah, pengerasan jalan, serta pembuatan drainase. Proyek ini biasanya dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di setiap daerah.

Sementara itu, konstruksi berat ditujukan untuk proyek-proyek utilitas negara, seperti bendungan, pemasangan pipa minyak, dan jalur transportasi umum. Proyek-proyek ini biasanya dibiayai dan diawasi oleh pemerintah, bekerja sama dengan kontraktor BUMN atau perusahaan swasta.

3. Konstruksi Gedung (Building Construction)

Konstruksi gedung adalah proses pembangunan yang dirancang untuk menciptakan bangunan dengan berbagai fungsi.  Jenis konstruksi ini bertujuan menyediakan fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Proyek konstruksi gedung mencakup pembangunan gedung institusional dan komersial. Biasanya proyek ini dijalankan oleh individu, kelompok, atau instansi pemerintah dengan bantuan kontraktor profesional untuk memastikan keberhasilannya.

Berikut ini contoh-contoh konstruksi gedung:

  • gedung perkantoran
  • hotel
  • pusat perbelanjaan atau mall
  • sekolah atau kampus 
  • rumah sakit
  • rumah toko (ruko)
  • stadion atau gedung olahraga
  • museum
  • dan lain-lain

Konstruksi sebuah gedung umumnya dirancang oleh arsitek dan insinyur sipil. Material yang digunakan lebih difokuskan pada aspek arsitektural. Berdasarkan biaya dan teknologi yang digunakan, konstruksi gedung dapat dibagi menjadi skala rendah, menengah, dan tinggi.

Konstruksi berskala tinggi menghasilkan gedung perkantoran, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan. Untuk skala menengah, contohnya adalah ruko dan sekolah. Sementara itu, konstruksi berskala rendah bisa berbentuk bangunan seperti puskesmas.

4. Konstruksi Bangunan Perumahan (Residential Construction)

Konstruksi bangunan perumahan adalah aktivitas pembangunan, renovasi, atau perluasan rumah serta ruang baru untuk tempat tinggal. Jenis konstruksi ini mencakup berbagai jenis bangunan, mulai dari rumah tunggal hingga kompleks perumahan berskala besar.

Proses pembangunan perumahan dapat dilakukan secara individu atau massal. Namun proyek perumahan umumnya dilakukan secara massal atau serentak, lengkap dengan penyediaan fasilitas pendukung.

Berikut ini contoh-contoh konstruksi bangunan perumahan:

  • perumahan
  • apartemen
  • villa
  • kondominium
  • dan lain-lain

Proyek konstruksi perumahan membutuhkan pemahaman mendalam terkait peraturan bangunan setempat, aturan zonasi, serta kebutuhan khusus calon penghuni. Oleh karena itu, bekerja sama dengan kontraktor berpengalaman di bidang ini sangat penting.

Konstruksi perumahan tidak hanya memperhatikan fungsi dan keindahan rumah, tetapi juga memerlukan perencanaan infrastruktur yang baik. Perencanaan yang diperlukan termasuk untuk jaringan air bersih, sistem pembuangan air, listrik, serta fasilitas pendukung lainnya.

Tahapan Utama dalam Proyek Konstruksi

Proyek konstruksi umumnya memakan waktu cukup panjang yang bisa berbulan-bulan atau tahunan tergantung dari skala pekerjaannya. Dalam proyek konstruksi, pengerjaan juga harus dilakukan secara terencana dan detail dari awal yang melibatkan sejumlah tahapan.

Secara garis besar, tahapan utama dalam proyek konstruksi terdiri dari tiga proses, yaitu perencanaan dan perancangan, pengerjaan konstruksi, serta operasional dan pemeliharaannya. Berikut ini penjelasan dari tiap tahapan proyek konstruksi yang harus Anda tahu.

1. Tahap Perencanaan dan Perancangan

Langkah awal dalam menjalankan proyek konstruksi adalah perencanaan. Perencanaan ini merupakan elemen kunci dalam manajemen proyek yang bertujuan memastikan arah pelaksanaan proyek serta pencapaian targetnya.

Tahap ini meliputi pembuatan rencana konstruksi, desain bangunan, pengaturan pendanaan dan anggaran, serta pengurusan perizinan dari pihak berwenang. Pada tahap ini, akan disusun berbagai dokumen dan birokrasi konstruksi seperti gambar teknik dan spesifikasi bangunan.

Proses pembuatan rancangan biasanya terbagi menjadi tiga tahap: preliminary design (pra rancangan), design development (pengembangan rancangan), dan final design. Kegiatan di tahap ini mencakup penyelesaian rancangan proyek, memeriksa aspek teknis, serta mendapatkan persetujuan akhir dari pemilik proyek. 

2. Tahap Konstruksi (Pelaksanaan Pembangunan Fisik)

Setelah perencanaan dan perancangan disetujui, tahap berikutnya adalah memulai pembangunan fisik. Proses ini dapat dimulai ketika perjanjian dengan kontraktor telah ditandatangani dan Surat Perintah Kerja (SPK) diterbitkan. Pembangunan dilakukan berdasarkan desain yang sudah disetujui.

Tahap pelaksanaan konstruksi meliputi perencanaan, koordinasi, dan pengendalian semua kegiatan di lapangan. Proses yang dilakukan dimulai dari persiapan pekerjaan, pembangunan pondasi, struktur utama, serta tahap penyelesaian akhir (finishing). Tujuan utama dari tahap ini adalah merealisasikan bangunan sesuai kebutuhan pemilik proyek.

3. Tahap Operasional dan Pemeliharaan

Tahap akhir dalam proyek konstruksi adalah operasional dan pemeliharaan. Operasional dimulai ketika bangunan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Tahap ini juga mencakup pemantauan, dimana desain dan keputusan terkait pengoperasian dievaluasi dan ditingkatkan.

Dalam pemeliharaan, aktivitas yang dilakukan meliputi penyusunan data pelaksanaan, inspeksi bangunan, perbaikan kerusakan, penyusunan petunjuk operasional, serta pelatihan staf untuk menjaga dan merawat bangunan. Tujuan dari tahap ini adalah memastikan bahwa bangunan sesuai dengan kontrak dan semua fasilitas berfungsi baik.

Membutuhkan Alat Konstruksi yang Aman dan Terpercaya?

Bagian yang juga penting dalam pengerjaan proyek konstruksi adalah penggunaan alat konstruksi yang proper serta berkualitas. Alat berat konstruksi dibutuhkan untuk menunjang berbagai proses pembangunan sehingga bisa berjalan sesuai target dan mendapatkan hasil sempurna. 

Bagi Anda yang sedang merencanakan atau mengerjakan proyek konstruksi, PT Perkasa Sarana Utama (PSU) menyediakannya alat konstruksi yang aman dan terpercaya. Kami hadir sebagai spesialisasi penyewaan alat konstruksi yang cukup lengkap, baik untuk jenis konstruksi gedung, industri, teknik, dan perumahan.

Setiap alat berat yang kami sewakan sudah dilengkapi dokumen legal seperti SIO dan SILO untuk memastikan kelancaran pekerjaan Anda tanpa hambatan. Kami juga menjamin semua alat berat selalu dalam kondisi prima karena perawatan rutin. 

Dengan pengalaman selama 20 tahun, kami memiliki operator profesional yang bersertifikasi dan berpengalaman dalam berbagai jenis proyek. Tim mekanik kami juga siap memberikan dukungan penuh, 24 jam setiap hari. 

Proyek konstruksi adalah pekerjaan yang memerlukan berbagai tahapan dan peralatan mumpuni, sehingga jangan ragu menggunakan jasa persewaan dari kami. Jadikan proyek Anda lebih efisien dan tepat waktu dengan alat terbaik dan tim ahli kami. Langsung konsultasi atau hubungi CS Center 0811358378 atau email rent@psualatberat.com.

Bagikan Artikel

Picture of PSU Access
PSU Access

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

KATEGORI